Selasa, 03 Mei 2016

AKU DAN TOREHAN MIMPI



 AKU DAN TOREHAN MIMPI
Lembar demi lembar kehidupan dihari hariku terus kulalui hingga aku tak pernah tersentak sadar, sebenarnya aku tak tau. Aku bingung dan semakin bingung jika menjelaskanya. Bahkan seorang sahabatpun susahku cari, aku lebih menikmati kesendrianku. Entahlah akupun bingung dengan kecamukan jalan hidup ini, aku tak butuh itu, aku fokus memperbaiki diri, agar yang dekat dengankupun diberikan olehNYA juga yang terbaik.
Kadang aneh, tapi menyenangkan bagi hatiku, kunikmati setiap lika-liku kehidupanku tak heran jika sesekali aku akan menitikan air mata. Hati penuh dengan lembaran- lembaran cerita yang sangat sulit kuungkapkan pada orang lain. Aku hanya menuliskanya melalui pena rahasia yg bahkan goresan tintanya tak nampak.
Aku tak tau apa yang aku lakukan sekarang? Tetapi aku sedang mencoba mengeluarkan lembaran cerita yang mulai tertumpuk, aku tak ingin dia berdebu dan bahkan hilang percuma. Aku berusaha meraih mimpiku dengan terus mengayunkan tangan yang mengikuti kemampuan hati dan pikiran yang terus berimajinasi, tampa kata lelah sedikitpun. Bahkan tidak ada sedikit komentar entah rangkain kata demi kata yang menjadi cerita ini nyambung atau tidak, sudahlah, lakukan saja. Toh, gk papakan?
Bersambung......




The second cerpen (ketika pangeran Pylory jatuh cinta)



Nama: Asti Darillah
Nim: NH0114025



Ketika Pangeran Helicobacter Pylori menyapa
Senja mulai tampak dari tempat persembunyianya seperti simfoni alam yang menjadi pertanda bahwa sang surya mulai menghangati bumi dengan sinarnya. Dan alarm  akademikpun mulai berbunyi dan memadat bahkan tidak sedikit waktu yang kami habiskan dikampus, aktivitas pagipun harus dimulai dengan  bertatap muka kembali sahabat karib alias mata kuliah, dua kata yang mampu membuat fisik dan pikiran ini sedikit stress bin eror, ussai kuliah kejutan untuk dirumahpun diberikan iya, oleh-oleh berharga apalagi kalau bukan tugas, rasanya tugas yang diterima tiap harinya makin menambah, gugur satu tumbuh dua dan bahkan 3 tugas lagi, hingga bukan hanya strees pikiran saja melainkan lambungpun mulai mengalami hal yang sama. STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR, nama kampusku yang tak lazim lagi dengan sebutan “the orange campus” aktivitas akademikkupun dimulai di kampus ini. Aku bersama dengan salah seorang temanku, sebut saja namanya Indah. Penyakitnya sering kambuh ketika berhadapan dengan akademik yang bahkan waktu untuk ishoma (istirahat solat makan) dapat dihitung dalam putaran menit, mencari ruangan yang tak tetap menganjurkan indah dan aku harus naik dan turun tangga beberapa kali, hingga lambung yang mulai  meronta kelaparan tak terlalu kami hiraukan, hanya dengan beberapa potongan roti dan tegukan air kami menenagkan bunyi bawel lambung ini, akademik pagi terus berlanjut sampai siang dan kadang-kadang kami menrima pelajaran sampai malam. saat lambung mulai marah dan memerintahkan bala tentaranya untuk menkroyok dengan cairan yang menyakitkan. Yap, HCL (asam lambung) yang bahkan membuat lambung kami terasa perih bak tertusuk ribuan sembilu barulah kami mengisi hak asasi lambung kami.
“risti kenapa asam lambungku menyakitiku seharian ini” ucap salah seorang temanku selesai makan “kamukan gk pernah sarapan pagi, bahkan ketika aku menyuruhmu memakan roti beberapa gigitan saja kamu gak mau” jawabku sambil tersenyum. “iya sih, mungkin karena naik turun tangga di kampus, ditambah lagi waktu untuk istirahat saat belajarpun sedikit sekali, kayaknya itu yang menyebabkan asam lambungku naik level ris” jawabnya sambil mengetuk bagian temporalnya dengan jari telunjuknya. Setelah sedkit berbincang-bincang dan istirahat sesaat, kamipun harus memulai aktivitas malam lagi bersua kembali dengan tugas dan tugas. Waktupun terus bergulir tak terasa ujian akhir perkuliahan (finnal) telah menanti  dan ditambah dengan tugas tugas baru  yang super duper mulai menghampiri, tugas-tugas yang akan menjadi pacar setia yang menemani malam kami.
“ oh, ya Allah ini tugas apa cobaan, setiap malam gak pernah bosan bersamaku” guman indah yang sedikit alay sambil mengetik tugasnya “ sudah nikmatin saja, andaikan saja dengan mengeluh tugas-tugas ini selesai, aku siap berduet denganmu. Mengeluh tak ada artinya ndah, yg berarti bagi kita ketika kita terus berusaha sabar, dan siap berperang melawan kehidupan akademik ini” ucapku sedikit menasehati indah sambil menyeruput minuman kotak.
Malampun sudah begitu larut dengan mata yang masih melek kami menyelesaikan tugas kami, selang beberapa menit kemudian tugas untuk dikumpul besokpun selesai. Kami istirahat. Tak terasa pagipun telah menyapa dengan senyuman sang surya, kutenggok jam disamping tempat tidurku yang menunjukan hampir pukul 8 pagi. Aku terkejut dan bergegas kekamar mandi, kuketuk pintu kamarnya indah yang masih tertutup. Seperti melihat hantu indah berteriak. Setelah bersiap-siap saya dan indah cepat-cepat ke kampus dengan mata yang bersayup manja yang bisa juga disebut kembaran mata panda saya dan indah bertatap muka lagi dengan pelajraan pagi, banyak dari teman-temanku yang terlambat disuruh tutup pintu dari luar (tidak disuruh masuk). “Alhamdulillah masih rejeki anak soleh” ucap indah sambil menutup mulutnya yang menguap dengan tangan kiri. Pelajaranpun dimulai seperti biasanya selesai pelajaran yang pertama dilanjutkan dengan pelajaran yang lainya. Setelah beberapa jam didalam kelas azan duhurpun telah berkumandang dan pelajaranpun selesai, kamipun kelur untuk ishoma(istirahat solat makan) selesai solat kamipun makan untuk menenangkan lambung yang mulai mengeroyok. Aku hanya mennenangkan perut yang bawel ini dengan memakan yang bisa dibilang kandunganya baik atau makanan ringan lainya, berbeda dengan indah yang jarang dan seperti tak peduli dengan ocehan perutnya, indah  lebih sering menkonsumsi makananan pedas, berbumbu serta dengan porsi yang banyak. Dan tak heran kadang-kadang asam lambungnya naik level lagi dan membuli lambungnya.
Hingga suatu malam selesai bersua dengan tugas, aku terkejut mendengar suara teriakan, akupun keluar dari kamarku dan mencari asal suara itu “sepertinya suara ini tak asing, iya ini suaranya indah” gumamku dalam hati. Aku masuk kemar  indah yang pintunya sedikit terbuka, kudapati indah yang sedang bergeletak lemah sambil meremas-remas perutnya, wajahnya pucat, keringat membasahi sekujur tubuhnya. Aku panik “itukan asam lambungnya indah meningkat lagi dan bahkan bukan ditataran level biasanya” ujarku sambil menacari obatnya indah. Tak beberapa lama setelah meminum obat perutnya indah agak baikan. Sepertinya pangeran helicobacter (bakteri jahat) mulai menyapa bagian lapisan mukosa lambunnya indah, hingga untuk kesekian kalinya dengan metode tiba-tiba indah selalu kesakitan, lambungnya terinfeksi oleh bakteri tersebut. Iritasi cinta yang begitu menyakitkan bagi indah. Gastritis yang dialami indah selalu membuatnya lemas tak berdaya bak tertancap ribuan paku baja yang membuatnya tak mampu berbuat apa-apa. Hanya berbaring, minum obat dan menunggu pangeran Helicobacter Pylori segera pergi dari mukosa lambungnya.
Gastritis? Hmm, penyakit yang telah mendapati julukan sebagai penyakit sejuta mahasiswa, bagi anak-anak medis pasti sudah tak asing lagi, dan bahkan mendunia dalam kehidupan medis, dan deikenal oleh masyarakat awam mag. Penyakit yang bisa dibilang mencintai lambung remaja yang bahkan membuat NACL mengerosi lambung, apalagi ketika kewajiban lambung tak terpenuhi lambung akan meraung kelaparan, dan bahkan tak segan untuk mengeroyok kita, ditambah lagi ketika tebasan pelurunya (asam lambung) mengenai lambung kita. Siap-siaplah tersakiti, dan penyakit ini disebabkan oleh bacteri helicobacter pylori sebut saja pangeran nakal, yang menyebabkan lapisan mukosa lambung terluka, menderita dan mengalami erosi karena ulahnya, hingga dapat penyebabkan imflamasi yang bahasa gaulnya perandangan. Itulah yang  dirasakan salah seorang temnku indah, hingga setelah beberapa minggu kejadian yang menimpa lambungnya itu membuatnya sedikit sadar, meskipun telah terjangkit penyakit sejuta remaja (gastritis) indah mulai makan teratur, sedikit demi sedikit, mengurangi makanan yang berbumbu, pedas dan bahkan  tidak meminum minuman yang bersoda.
Gastritis yang hebat setelah menyakiti ia telah menyadarkan indah agar lebih perhatian lagi dengan lambungnya. Sepertinya indah mulai berhati-hati terhadap pangeran Helicobacter Pylori yang jatuh cinta pada lapisan mukosa lambungnya. Bumi terus mengelilingi matahari begitupun dengan waktu yang terus berputar pada kehidupan, terutama dunia kampus, hingga finnalpun telah menyapa kami, lab skill telah menghampiri ditambah dengan tugas- tugas akademik yang setiap hari menjadi makanan tambahan bagi kami. Tak berapa lama penyakit yang samapun menghinggapiku iya, gastritis, dan epertinya  gastritis yang menyerangku lebih parah dari pada indah bisa dibilang sudah ketahap kronis, dan tak sembarang obat yang dapat menyembuhkanya. Yap, gastritisku adalah sebuah singkatan (GALAU SETIAP HARI TIADA HABIS) karena tugas yang terus datang mengkeroyok. Hehehe.


Selasa, 03 Februari 2015

My Cerpen Ukhuwah

Namaku Risti Roswati, teman-temanku biasa memanggilku risti. Langit yang begitu cerah dengan gumpalan awan putih yang membuatnya begitu terlihat indah.   dalam hati aku sejenak bergumam “ subahanallah, sunggh indah ciptaanmu wahai sang kholik” sambil meneruskan langkahku menuju mesjid kampus (MESKAM), rangselku tercantel dipundakku begitu berat, rasanya pundakku tidak mampu lagi menahanya, ditambah dengan sinar sang surya siang yang sedikit membuat keringat berselancar diseluruh penjuru kulitku. Cuek sajalah, tubuhku memang lelah dan capek tetapi ruhaniku tetap kuat dan menyala “ALLAHUAKBAR” itulah spirit ketika tubuh ini mulai tergoyah. Hari ini saya mengikuti sebuah organisasi yang diperkenalkan oleh kakak seniorku kemarin, sebuah organisasi islamiyah LEMBAGA DAKWAH KAMPUS, yang lazim kita sebut LDK saya pernah mengikuti kegiatan Basik Pengembangan Kepribadian Mahasiswa yang disingkat dengan BPKM, disinilah pertama kali saya mendengar organisasi islamiyah itu, dan ini tahap awal yang harus yang harus saya jalani sebagai mahasiswa di kampusku STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR kampus yang sering dijuluki dengan ‘The Orange Campus”. Di sini saya mulai dipertemukan dengan kakak pembimbingku dan sampai sekarang menjadi pembimbing mentoring (tarbiyah)ku, seorang kakak  yang begitu bijaksana, baik, dan anggun, namanya kak Azizah S Zakaria, sering kami panggil kak Izah atau Azizah. Waktu BPKM banyak kakak ikhwat yang memperkenalakan berbagai organisasi mereka kepada kami ada juga organisasi non muslim, waktu itu saya tidak terlalu memperduikan organisasi, kak Izahlah yang pertama kali membuat hatiku terdoromg untuk masuk ke pintu organisasi islamiyah yang dia perkenalkan kepadaku.
           Selesai  BPKM dan mengurus semua keperluan akademik, kuliahpun mulai aktif, selang beberapa hari ada beberapa senior ikhwat dan akhwat masuk kekelasku, sepertinya ada yang mereka ingin beritahukan kepada kami, beberapa senior akhwat terlihat anggun dengan kerudung besarnya wajah mereka begitu bersih dan bercahaya. Pandangan matakupun tertuju pada seorang kakak yang tersenyum manis kepadaku yang duduk dideretan kursi yang tidak jauh darinya, kakak itu terlihat cantik dengan kerudung pink baby, baju hitam sampai lutut dan rok hitamnya. seorang kakak aktivis dakwah kampus juga, “tetapi mana kak Izah ea, apa ini organisasi yang kakak maksud??” gumamku dalam hati dengan rasa penasaran. Setelah  selesai perkenalan organisasi beberapa kakak ikhwat dan akhwat membagaikan beberapa lembar formulir kepada saya dan teman-teman saya. Kamipun disuruh mengisi formulir tersebut dan mengumpulkanya sesuai waktu yang telah ditentukan. Waktu terus berganti seperti siang dan malam yang tidak pernah lelah menemani luasanya jagat raya ini, hingga sampailah kegiatan pengkaderan organisasi tersebut. Pengkaderanya selama tiga hari dan hari ini saya mengikuti pengkaderanya yaitu pengkaderan LK 1(latihan kepemimpinan satu). Saya terus berjalan hingga akhirnya sampai ditempat perkumpulan di meskam. Seperti biasanya kamipun saling menjabat tangan dengan kakak- kakak akhwat dan teman-teman yang merupakan kader juga, akupun duduk didekat akhwat-akhwat sambil menunggu waktu keberangkatan. “Asalamualaikum ukhty siapa namanya?” tanyanya kepadaku sambil mengulurkan tangannya “namaku risti” jawabku sambil tersenyum dan menjabat uluran tangannya. Namanya Aisyah jurusan kebidanan kamipun larut dalam perbincangan kecil disinilah tahap awal pengenalan saya kepada ukhty-ukhty yang lainya saya merasakan bayangan ukhuwah yang begitu besar indahnya cinta persaudaraan yang sang kholik titipkan untukku. Terlihat dua avanza biru alias pete-pete didepan pagar mesjid kampus kami, “Ayo adek kita bersiap-siap untuk berangkat, jemputan sudah siap menanti” ujar seorang kakak akhwat sambil memeggang lembaran kertas nama kader LK 1. Kamipun di suruh baris dengan rapi dan berjalan keluar menuju avanza biru yang sudah menanti kami, dengan teratur  kami masuk dan duduk bersama tiga orang kakak akhwat sepertinya panitia LK 1.
          Perjalanan yang begitu jauh dan menyenangkan bagi kami, mega merah yang begitu indah dijarak mataku yang perlahan-lahan menuruni kaki langit, kini hampir tak tampak lagi sang siangpun telah menghilang dan digantikan oleh indahnya rembulan malam yang menerangi bumi dimalam ini. Terdengar azan magrib berkumandang (dalam hati) Ya ALLAH sudah azan magrib tetapi  perjalan kami masih sangat jauh, saya hanya duduk diam dan mendengarkan lantunan azan. “kita solat berjamaah nanti kalau sudah sampai” ucap seorang kakak yang duduk disebelah kananku sambil memeggang tasnya. Kami hanya tersenyum dan sedikit berbincang-bincang, canda dan tawa mengiringi indahnya perjalanan dimalam ini, perjalanan dalam mencari  ilmu sang kholik. Perlahan demi perlahan canda tawa kamipun mulai tidak terdengar lagi, banyak temanku yang sepertinya lelah dan sedari tadi hanya menguap mereka sepertinya mengantuk, tak beberapa lama kemudian merekapun menutupkan mata untuk terlelap sejenak, ada yang tidur bersandar dibahu temanya dan ada juga yang tidur bersandar di jendela avanza biru (pete-pete) sambil merangkul tasnya. Sedangkan kakak-kakak lainya ada yang beristirahat, dan ada juga yang sibuk dengan HPnya. Aku tidak merasa mengantuk aku sudah tidak sabar untuk melihat tempat penginapan nantinya selama pengkaderan tiga hari. Rembulan bersinar terang di tambah dengan taburan cahaya bintang, cahaya kendaraan malam yang dari jauh terlihat indah dengan pernak-perniknya yang menambah ramainya Makassar dimalam hari. Tak berapa lama kemudian Azan isyapun sudah terdengar dan beberpa jam kemuadian menjelang azan isya kamipun sampai ditempat tujuan “Rumah Adat Somba Opu” saya dan teman-temanpun turun dan menuju rumah tempat penginapan kami, rumah yang begitu besar dengan jendela yang banyak dan ukiran kayu yang unik, teras dengan tempat duduk yang terbuat dari kayu. Kamipun istirahat didalam ruangan tersebut, rumah itu dipenuhi oleh lingkaran kami. “Lapar sekali risti” ujar temanku lisa dengan mimik sedih “saya juga laper pake bingitzzz” jawabku sambil bersandar disebuah dinding.
Selang beberapa menit beberapa kakak akhwatpun naik dengan membawa peralatan dan menyuruh kami duduk dengan rapi. Inilah waktu yang ditunggu-tunggu pembagian makanan. Horeeee kami sorak kegirangan.
‘Baru saja dibilang sudah ada, memang kakak-kakak cantik itu tahu apa isi hati kita” ucap lisa senang sambil memeggang nasi bungkusnya yang barusan dibagikan. Kamipun berdoa bersama-sama sebelum makan ruangan kosong itu dipenuhi oleh lingkaran kami yang dengan lahapnya menyantap makan malam kami seperti sebuah panti asuhan, hehehehe. J  
          Subahanallah kebersamaan yang sungguh luar biasa yang kami rasakan. Alhamdulillah rasa lapar dan dahaga kamipun terlepaskan oleh sebungkus nasi dan segelas airputih, kami bersiap-siap wudhu untuk solat berjamaah hati ini begitu tentang ketika menghadap sang kholik, selesai solat kami di suruh bersiap-siap untuk menerima materi pertama dimalam hari ini.
“Capek risti pengen istirahat” ujar lisa temanku dengan bibir cemberut dan menutup mulutnya yang menguap. “Fightig…fighting…fighting. Harus semagat gk boleh cemberut gitu” jawabku sambil mengangkat tangan berusaha menyemangatinya. Dua orang kakak akhwat yang melihat tingkahku yang sedikit gila plus super labay  dengan semangat yang begitu menyala hanya tersenyum. aku tersenyum sambil menutup mulutku dan sedikit malu.
“Ayo kita turun kebawah”  sambil menarik tangannya lisa untuk turun kebawah menerima materi.
Kamipu duduk dengan rapi dan focus untuk menerima materi baru, persaudaraan yang begitu indah, sebuah ukhuwah yang lagi-lagi membuat hatiku merasa bahagia dengan indahnya cinta kebersamaan yang ALLAH kirimkan untuk kami. Kami duduk terpisah jauh dngan para ikhwat yang merupakan kader LK 1 juga dan sebagian adalah teman satu kelasku, terlihat beberapa ukhty menguap dengang lebarnya hampir beberapa kali, mata mereka berair dan rasa ngantuk yang begitu berat mendera mereka sehingga mata mereka sepertinya terasa sulit untuk dibuka. Beberapa jam selang penerimaan materi dan sedikit diskusi kecil kamipun kembali keatas untuk istirahat. Saya tidur dengan beralaskan tas sebagai bantal bersama dengan salah seorang temanku. Rasanya baru sejenenak kami terlelap, tiba-tiba terdengar suara ayu dari seorang kakak “Adek bangun semuanya siap-siap wudhu dan solat tahajut berjamaah” ulangnya perkataan itu beberapa kali. Kamipun terbangun meskipun dengan mata yang sangat berat dan masih sedikit menguap, saya melirik HPku ternyata baru pukul 03:05 am.
Kamipun  kekamar mandi untuk berwudhu dan solat berjamaah. Antrian yang begitu panjang dan lumayan lama. “ uitss, antrian sembako ukhty” bisik salah seoarang temanku fatmah tertawa sambil menutup mulutnya “Hehehehe kamu ini ada-ada saja” jawabku sambil menepuk bahunya. Tiba-tiba lisa melawak, kamipun sedikit tertawa ketika lisa salah seorang temanku melawak dengan lantunan kata-kata humornya.
          Tibalah giliran kami untuk masuk kamar mandi setelah begitu lama menunggu saya dan ketiga temankupun masuk, “Dua menit adek ea” ujar seorang kakak akhwat yang berdiri disamping kanan pintu kamar mandi dan merupakan salah satu  panitia LK 1, kakak dengan senyuman manis itu namanya kak nurul kakak yang mengontrol waktu kami, mengetuk pintu jika waktu yang diberikan sudah selesai alias TIME UP, selesai berwudhu kami solat berjamaah seperti biasa selesai solat kami berzikir dan sejenak berdoa kepada ALLAH SWT. Kami menyambut fajar dengan tilawah pagi bersama, mebuat lingkaran lingkaran ajaib dan berharap malaikat melepakan sayap-sayap indahnya di iringan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang kami lantunkan bersama.
         Tidak terasa sang mega merah mulai menampakan dirinya dari kaki langit, pagi telah datang, bebebrapa lama kemudian setelah selesai tilawah pagi, kamipun menyabut pagi dengan berlari-lari kecil sedikit merefresing tubuh dan otak kami (olahraga). Cuaca yang indah dengan hembusan angin nakal yang mempermainkan jilbabku, pancaran sinar sang surya yang sedikit menyilaukan mataku, dan kicau burung di beberapa pohon yang hijau menambah semangat pagiku dan teman-teman. Kami memainkan berbgai games yang senior akhwat ajarkan, banyak hikamah yang luar biasa kami dapatkan dari games biasa itu, tali persaudaraan yang begitu mulia yang kami jalin bersama, sebuah kebahagiaan besar dan rasa cinta yang terukir di raut wajah kami. Keringat telah berselancar di berbagai penjuru kulit kami dengan terik matahari yang sedikit membuat keringat ini mebasahi baju kami, kamipun balik ketempat penginapan membuat lingkaran dan sarapan bersama, mandi untuk menyegarkan badan, dan waktunya siap-siap terima materi. Inilah dayly activiti kami selama pengakaderan, moment indah yang sampai sekarang tidak bisaku lupakan dari memoriku, kenangan yang mebuatku merasa kangen ketika mengingat indahnya ukhuwah yang kami jalin.
          Waktupun terus berganti seperti bumi ini yang terus berputar tampa kita merasakanya, hari ini adalah hari terakhir kami diSomba Opu hari terakhir pengkaderan. Kami sudah bersiap-siap dan tinggal menunggu jemputan untuk kembali, rasanya air mata ini tidak mampu kubendung tubuhku memang terasa sakit ketika duduk terus-terusan selama menerima materi tiga hari ini, tetetapi tubuhku akan lebih sakit jika aku tidak bisa menjalankan amanat dari sang kholik, dan hati ini akan sangat tersiksa jika tidak bisa merasakan indahnya ukhuwah ini. Rasanya terlalu singkat waktu yang diberikan untuk pengkaderan LK satu ini, tetapi sebuah kesuyukuran besar yang kuhaturkan kepada sang  kholik karena masih mengijikanku untuk berada diantara tali persaudaraan yang begitu luar biasa ini. sejenak Seorang temanku datang dan mengaggetkanku, lamunan pagiku terusik dengan tingkah kocak dan usilnya yang mengangguku. “Uitttss..!!! lagi mikiran aku ea” ucapnya sambil memeggang pundakku dengan gaya keep smile dan sottanya. “ihhh, amit-amit eaa, bisa-bisa otak saya sakit kronik kalau mikirin kamu” jawabku tidak mau mengalah “Hahahah alay loh” jawabnya lagi dengan soknya sambil menyenggol bahuku dengan bahunya. Seorang akhwat datang menghapiri kami yang sedang bercanda ria, dia aisyah kader LDK juga tampaknya sejenak memijat kakinya dan berjalan kearah kami, “Kenapa kakimu ukhty?” tanyaku sambil menyeruput teh kotak yang sedari tadi ku peggang, “sedikit nyeri ukhty, mungkin terlalu banyak duduk” jawabnya sambil duduk di dekat kami, “Sabar ukhty, itu biasa kok nanti juga sembuh” balas salah seorang temanku lisa “Emang kaki kalian tidak sakit ukhty duduk terus selama tiga hari terima materi ini?” tanyanya kepada saya dan lisa, “Sakit she, tetapi ada tetapinya ea J  kakiku akan lebih parah sakitnya jika aku tidak bisa menapakanya di surga sucinya ALLAH SWT kelak” jawabku sedikit bijak “Betul betul betul” ujar lisa sedikit alay sambil mengancungin jempol ke hadapanku. Kedua temanku tertawa ketika mendengar kata bijak yang aku ucapkan, kamipun larut dalam canda tawa.
          Tak lama kemudian terlihat dua orang kakak ikhwat yang datang dan meberitahukan kepada semua kader serta senior akhwat dan ikhwat  untuk bersiap-siap karena jemputan yang dinanti-nantikan sudah tiba. Alhamdulillah Blue car atau yang lebih modern dikenal dengan pete-pete sudah datang, kamipun sedikit mengambil gambar dengan kamera yang sudah stand by bersama kakak senior dan akhwat-akhwat yang lainya sebelum pergi.
Selesai itu kami naik pete-pete dan menuju perjalanan pulang.
“GOOD BYE SOMBA OPU, NICE TO MEET YOU” Ucap salah seorang kakak akhwat ketika mobil mulai melaju, dan rumah adat somba opu sudah terhalau dari pandangan kami, kami sedikit bercakap-cakap didalam pete-pete yang melaju dengan cepatnya perjalanan pulangpun sedikit terhibur.
Ukhuwah yang begitu indah yang saya rasakan selama tiga hari pengkaderan ini, sekarang akan menjadi cerita di moment terindahku dalam jalan sang kholik. Banyak pihak lain yang ingin merobohkan tiang ukhuwah kami, tetpi dengan kebersamaan, bersarnya cinta tali persaudaraan yang kami jalin dan kekuatan dari sang kholik kami mampu melenyapakan kegelapan itu, dengan teranganya cahaya yang mebuat persaudaraan kami menjadi istana yang begitu bercahaya, megah dan kokoh. Terimakasih ya ALLAH atas kebahagian yang kau berikan kepada kami dalam menjalin tali ukhuwah ini. Semoga ukhuwah ini akan teteap kokoh selamanya dan tetap selalu beristiqomah dalam sucinya jalan aqidahmu esok, nusa, dan sampai kami menutup mata.
Amin Yarabbalalamin… J J
Takbir…… ALLAHUAKBAR 3x J

Terimakasih sudah membaca cerpenku, itu ceritaku kutunggu ceritamu wahai saudaraku J

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu J
                                                                                          Karya: Asti Darillah J