Namaku Risti Roswati, teman-temanku biasa
memanggilku risti. Langit yang begitu cerah dengan gumpalan awan putih yang
membuatnya begitu terlihat indah. dalam
hati aku sejenak bergumam “ subahanallah, sunggh indah ciptaanmu wahai sang
kholik” sambil meneruskan langkahku menuju mesjid kampus (MESKAM), rangselku
tercantel dipundakku begitu berat, rasanya pundakku tidak mampu lagi menahanya,
ditambah dengan sinar sang surya siang yang sedikit membuat keringat
berselancar diseluruh penjuru kulitku. Cuek sajalah, tubuhku memang lelah dan
capek tetapi ruhaniku tetap kuat dan menyala “ALLAHUAKBAR” itulah spirit ketika
tubuh ini mulai tergoyah. Hari ini saya mengikuti sebuah organisasi yang
diperkenalkan oleh kakak seniorku kemarin, sebuah organisasi islamiyah LEMBAGA
DAKWAH KAMPUS, yang lazim kita sebut LDK saya pernah mengikuti kegiatan Basik
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa yang disingkat dengan BPKM, disinilah
pertama kali saya mendengar organisasi islamiyah itu, dan ini tahap awal yang
harus yang harus saya jalani sebagai mahasiswa di kampusku STIKES NANI
HASANUDDIN MAKASSAR kampus yang sering dijuluki dengan ‘The Orange Campus”. Di
sini saya mulai dipertemukan dengan kakak pembimbingku dan sampai sekarang
menjadi pembimbing mentoring (tarbiyah)ku, seorang kakak yang begitu bijaksana, baik, dan anggun,
namanya kak Azizah S Zakaria, sering kami panggil kak Izah atau Azizah. Waktu
BPKM banyak kakak ikhwat yang memperkenalakan berbagai organisasi mereka kepada
kami ada juga organisasi non muslim, waktu itu saya tidak terlalu memperduikan
organisasi, kak Izahlah yang pertama kali membuat hatiku terdoromg untuk masuk
ke pintu organisasi islamiyah yang dia perkenalkan kepadaku.
Selesai
BPKM dan mengurus semua keperluan akademik, kuliahpun mulai aktif,
selang beberapa hari ada beberapa senior ikhwat dan akhwat masuk kekelasku,
sepertinya ada yang mereka ingin beritahukan kepada kami, beberapa senior
akhwat terlihat anggun dengan kerudung besarnya wajah mereka begitu bersih dan
bercahaya. Pandangan matakupun tertuju pada seorang kakak yang tersenyum manis
kepadaku yang duduk dideretan kursi yang tidak jauh darinya, kakak itu terlihat
cantik dengan kerudung pink baby, baju hitam sampai lutut dan rok hitamnya.
seorang kakak aktivis dakwah kampus juga, “tetapi mana kak Izah ea, apa ini
organisasi yang kakak maksud??” gumamku dalam hati dengan rasa penasaran.
Setelah selesai perkenalan organisasi
beberapa kakak ikhwat dan akhwat membagaikan beberapa lembar formulir kepada
saya dan teman-teman saya. Kamipun disuruh mengisi formulir tersebut dan
mengumpulkanya sesuai waktu yang telah ditentukan. Waktu terus berganti seperti
siang dan malam yang tidak pernah lelah menemani luasanya jagat raya ini,
hingga sampailah kegiatan pengkaderan organisasi tersebut. Pengkaderanya selama
tiga hari dan hari ini saya mengikuti pengkaderanya yaitu pengkaderan LK
1(latihan kepemimpinan satu). Saya terus berjalan hingga akhirnya sampai
ditempat perkumpulan di meskam. Seperti biasanya kamipun saling menjabat tangan
dengan kakak- kakak akhwat dan teman-teman yang merupakan kader juga, akupun
duduk didekat akhwat-akhwat sambil menunggu waktu keberangkatan.
“Asalamualaikum ukhty siapa namanya?” tanyanya kepadaku sambil mengulurkan
tangannya “namaku risti” jawabku sambil tersenyum dan menjabat uluran tangannya.
Namanya Aisyah jurusan kebidanan kamipun larut dalam perbincangan kecil
disinilah tahap awal pengenalan saya kepada ukhty-ukhty yang lainya saya
merasakan bayangan ukhuwah yang begitu besar indahnya cinta persaudaraan yang
sang kholik titipkan untukku. Terlihat dua avanza biru alias pete-pete didepan
pagar mesjid kampus kami, “Ayo adek kita bersiap-siap untuk berangkat, jemputan
sudah siap menanti” ujar seorang kakak akhwat sambil memeggang lembaran kertas
nama kader LK 1. Kamipun di suruh baris dengan rapi dan berjalan keluar menuju
avanza biru yang sudah menanti kami, dengan teratur kami masuk dan duduk bersama tiga orang kakak
akhwat sepertinya panitia LK 1.
Perjalanan yang begitu jauh dan menyenangkan bagi kami, mega merah yang
begitu indah dijarak mataku yang perlahan-lahan menuruni kaki langit, kini
hampir tak tampak lagi sang siangpun telah menghilang dan digantikan oleh
indahnya rembulan malam yang menerangi bumi dimalam ini. Terdengar azan magrib
berkumandang (dalam hati) Ya ALLAH sudah azan magrib tetapi perjalan kami masih sangat jauh, saya hanya
duduk diam dan mendengarkan lantunan azan. “kita solat berjamaah nanti kalau
sudah sampai” ucap seorang kakak yang duduk disebelah kananku sambil memeggang
tasnya. Kami hanya tersenyum dan sedikit berbincang-bincang, canda dan tawa
mengiringi indahnya perjalanan dimalam ini, perjalanan dalam mencari ilmu sang kholik. Perlahan demi perlahan
canda tawa kamipun mulai tidak terdengar lagi, banyak temanku yang sepertinya
lelah dan sedari tadi hanya menguap mereka sepertinya mengantuk, tak beberapa
lama kemudian merekapun menutupkan mata untuk terlelap sejenak, ada yang tidur
bersandar dibahu temanya dan ada juga yang tidur bersandar di jendela avanza
biru (pete-pete) sambil merangkul tasnya. Sedangkan kakak-kakak lainya ada yang
beristirahat, dan ada juga yang sibuk dengan HPnya. Aku tidak merasa mengantuk
aku sudah tidak sabar untuk melihat tempat penginapan nantinya selama pengkaderan
tiga hari. Rembulan bersinar terang di tambah dengan taburan cahaya bintang,
cahaya kendaraan malam yang dari jauh terlihat indah dengan pernak-perniknya
yang menambah ramainya Makassar dimalam hari. Tak berapa lama kemudian Azan
isyapun sudah terdengar dan beberpa jam kemuadian menjelang azan isya kamipun
sampai ditempat tujuan “Rumah Adat Somba Opu” saya dan teman-temanpun turun dan
menuju rumah tempat penginapan kami, rumah yang begitu besar dengan jendela
yang banyak dan ukiran kayu yang unik, teras dengan tempat duduk yang terbuat
dari kayu. Kamipun istirahat didalam ruangan tersebut, rumah itu dipenuhi oleh
lingkaran kami. “Lapar sekali risti” ujar temanku lisa dengan mimik sedih “saya
juga laper pake bingitzzz” jawabku sambil bersandar disebuah dinding.
Selang beberapa menit beberapa kakak akhwatpun naik
dengan membawa peralatan dan menyuruh kami duduk dengan rapi. Inilah waktu yang
ditunggu-tunggu pembagian makanan. Horeeee kami sorak kegirangan.
‘Baru saja dibilang sudah ada, memang kakak-kakak
cantik itu tahu apa isi hati kita” ucap lisa senang sambil memeggang nasi
bungkusnya yang barusan dibagikan. Kamipun berdoa bersama-sama sebelum makan
ruangan kosong itu dipenuhi oleh lingkaran kami yang dengan lahapnya menyantap makan
malam kami seperti sebuah panti asuhan, hehehehe. J
Subahanallah
kebersamaan yang sungguh luar biasa yang kami rasakan. Alhamdulillah rasa lapar
dan dahaga kamipun terlepaskan oleh sebungkus nasi dan segelas airputih, kami
bersiap-siap wudhu untuk solat berjamaah hati ini begitu tentang ketika
menghadap sang kholik, selesai solat kami di suruh bersiap-siap untuk menerima
materi pertama dimalam hari ini.
“Capek risti pengen istirahat” ujar lisa temanku
dengan bibir cemberut dan menutup mulutnya yang menguap.
“Fightig…fighting…fighting. Harus semagat gk boleh cemberut gitu” jawabku
sambil mengangkat tangan berusaha menyemangatinya. Dua orang kakak akhwat yang
melihat tingkahku yang sedikit gila plus super labay dengan semangat yang begitu menyala hanya
tersenyum. aku tersenyum sambil menutup mulutku dan sedikit malu.
“Ayo kita turun kebawah” sambil menarik tangannya lisa untuk turun
kebawah menerima materi.
Kamipu duduk dengan rapi dan focus untuk menerima
materi baru, persaudaraan yang begitu indah, sebuah ukhuwah yang lagi-lagi
membuat hatiku merasa bahagia dengan indahnya cinta kebersamaan yang ALLAH
kirimkan untuk kami. Kami duduk terpisah jauh dngan para ikhwat yang merupakan
kader LK 1 juga dan sebagian adalah teman satu kelasku, terlihat beberapa ukhty
menguap dengang lebarnya hampir beberapa kali, mata mereka berair dan rasa
ngantuk yang begitu berat mendera mereka sehingga mata mereka sepertinya terasa
sulit untuk dibuka. Beberapa jam selang penerimaan materi dan sedikit diskusi
kecil kamipun kembali keatas untuk istirahat. Saya tidur dengan beralaskan tas
sebagai bantal bersama dengan salah seorang temanku. Rasanya baru sejenenak
kami terlelap, tiba-tiba terdengar suara ayu dari seorang kakak “Adek bangun
semuanya siap-siap wudhu dan solat tahajut berjamaah” ulangnya perkataan itu
beberapa kali. Kamipun terbangun meskipun dengan mata yang sangat berat dan
masih sedikit menguap, saya melirik HPku ternyata baru pukul 03:05 am.
Kamipun
kekamar mandi untuk berwudhu dan solat berjamaah. Antrian yang begitu
panjang dan lumayan lama. “ uitss, antrian sembako ukhty” bisik salah seoarang
temanku fatmah tertawa sambil menutup mulutnya “Hehehehe kamu ini ada-ada saja”
jawabku sambil menepuk bahunya. Tiba-tiba lisa melawak, kamipun sedikit tertawa
ketika lisa salah seorang temanku melawak dengan lantunan kata-kata humornya.
Tibalah giliran kami untuk masuk kamar mandi setelah begitu lama menunggu
saya dan ketiga temankupun masuk, “Dua menit adek ea” ujar seorang kakak akhwat
yang berdiri disamping kanan pintu kamar mandi dan merupakan salah satu panitia LK 1, kakak dengan senyuman manis itu
namanya kak nurul kakak yang mengontrol waktu kami, mengetuk pintu jika waktu
yang diberikan sudah selesai alias TIME UP, selesai berwudhu kami solat
berjamaah seperti biasa selesai solat kami berzikir dan sejenak berdoa kepada
ALLAH SWT. Kami menyambut fajar dengan tilawah pagi bersama, mebuat lingkaran
lingkaran ajaib dan berharap malaikat melepakan sayap-sayap indahnya di iringan
lantunan ayat suci Al-Qur’an yang kami lantunkan bersama.
Tidak
terasa sang mega merah mulai menampakan dirinya dari kaki langit, pagi telah datang,
bebebrapa lama kemudian setelah selesai tilawah pagi, kamipun menyabut pagi
dengan berlari-lari kecil sedikit merefresing tubuh dan otak kami (olahraga).
Cuaca yang indah dengan hembusan angin nakal yang mempermainkan jilbabku,
pancaran sinar sang surya yang sedikit menyilaukan mataku, dan kicau burung di
beberapa pohon yang hijau menambah semangat pagiku dan teman-teman. Kami
memainkan berbgai games yang senior akhwat ajarkan, banyak hikamah yang luar
biasa kami dapatkan dari games biasa itu, tali persaudaraan yang begitu mulia
yang kami jalin bersama, sebuah kebahagiaan besar dan rasa cinta yang terukir
di raut wajah kami. Keringat telah berselancar di berbagai penjuru kulit kami
dengan terik matahari yang sedikit membuat keringat ini mebasahi baju kami,
kamipun balik ketempat penginapan membuat lingkaran dan sarapan bersama, mandi
untuk menyegarkan badan, dan waktunya siap-siap terima materi. Inilah dayly
activiti kami selama pengakaderan, moment indah yang sampai sekarang tidak
bisaku lupakan dari memoriku, kenangan yang mebuatku merasa kangen ketika
mengingat indahnya ukhuwah yang kami jalin.
Waktupun terus berganti seperti bumi ini yang terus berputar tampa kita
merasakanya, hari ini adalah hari terakhir kami diSomba Opu hari terakhir
pengkaderan. Kami sudah bersiap-siap dan tinggal menunggu jemputan untuk
kembali, rasanya air mata ini tidak mampu kubendung tubuhku memang terasa sakit
ketika duduk terus-terusan selama menerima materi tiga hari ini, tetetapi tubuhku
akan lebih sakit jika aku tidak bisa menjalankan amanat dari sang kholik, dan
hati ini akan sangat tersiksa jika tidak bisa merasakan indahnya ukhuwah ini.
Rasanya terlalu singkat waktu yang diberikan untuk pengkaderan LK satu ini,
tetapi sebuah kesuyukuran besar yang kuhaturkan kepada sang kholik karena masih mengijikanku untuk berada
diantara tali persaudaraan yang begitu luar biasa ini. sejenak Seorang temanku
datang dan mengaggetkanku, lamunan pagiku terusik dengan tingkah kocak dan
usilnya yang mengangguku. “Uitttss..!!! lagi mikiran aku ea” ucapnya sambil memeggang
pundakku dengan gaya keep smile dan sottanya. “ihhh, amit-amit eaa, bisa-bisa
otak saya sakit kronik kalau mikirin kamu” jawabku tidak mau mengalah “Hahahah
alay loh” jawabnya lagi dengan soknya sambil menyenggol bahuku dengan bahunya.
Seorang akhwat datang menghapiri kami yang sedang bercanda ria, dia aisyah
kader LDK juga tampaknya sejenak memijat kakinya dan berjalan kearah kami,
“Kenapa kakimu ukhty?” tanyaku sambil menyeruput teh kotak yang sedari tadi ku
peggang, “sedikit nyeri ukhty, mungkin terlalu banyak duduk” jawabnya sambil
duduk di dekat kami, “Sabar ukhty, itu biasa kok nanti juga sembuh” balas salah
seorang temanku lisa “Emang kaki kalian tidak sakit ukhty duduk terus selama
tiga hari terima materi ini?” tanyanya kepada saya dan lisa, “Sakit she, tetapi
ada tetapinya ea J
kakiku akan lebih parah sakitnya jika aku tidak bisa menapakanya di
surga sucinya ALLAH SWT kelak” jawabku sedikit bijak “Betul betul betul” ujar
lisa sedikit alay sambil mengancungin jempol ke hadapanku. Kedua temanku
tertawa ketika mendengar kata bijak yang aku ucapkan, kamipun larut dalam canda
tawa.
Tak
lama kemudian terlihat dua orang kakak ikhwat yang datang dan meberitahukan kepada
semua kader serta senior akhwat dan ikhwat untuk bersiap-siap karena jemputan yang
dinanti-nantikan sudah tiba. Alhamdulillah Blue car atau yang lebih modern dikenal
dengan pete-pete sudah datang, kamipun sedikit mengambil gambar dengan kamera
yang sudah stand by bersama kakak senior dan akhwat-akhwat yang lainya sebelum
pergi.
Selesai itu kami naik pete-pete dan menuju
perjalanan pulang.
“GOOD BYE SOMBA OPU, NICE TO MEET YOU” Ucap salah
seorang kakak akhwat ketika mobil mulai melaju, dan rumah adat somba opu sudah
terhalau dari pandangan kami, kami sedikit bercakap-cakap didalam pete-pete
yang melaju dengan cepatnya perjalanan pulangpun sedikit terhibur.
Ukhuwah yang begitu indah yang saya rasakan selama
tiga hari pengkaderan ini, sekarang akan menjadi cerita di moment terindahku
dalam jalan sang kholik. Banyak pihak lain yang ingin merobohkan tiang ukhuwah
kami, tetpi dengan kebersamaan, bersarnya cinta tali persaudaraan yang kami
jalin dan kekuatan dari sang kholik kami mampu melenyapakan kegelapan itu,
dengan teranganya cahaya yang mebuat persaudaraan kami menjadi istana yang
begitu bercahaya, megah dan kokoh. Terimakasih ya ALLAH atas kebahagian yang
kau berikan kepada kami dalam menjalin tali ukhuwah ini. Semoga ukhuwah ini
akan teteap kokoh selamanya dan tetap selalu beristiqomah dalam sucinya jalan
aqidahmu esok, nusa, dan sampai kami menutup mata.
Amin Yarabbalalamin… J J
Takbir…… ALLAHUAKBAR 3x J
Terimakasih sudah membaca cerpenku, itu ceritaku kutunggu
ceritamu wahai saudaraku J
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu J
Karya: Asti Darillah J